TEMPO.CO, Jakarta - Masjid Al Jabbar di Gedebage Kota Bandung, yang baru diresmikan oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pada Desember lalu kembali menuai sorotan. Setelah soal anggaran sebesar Rp 1 triliun dari APBD untuk pembangunannya, proyek museum masjidnya juga mengundang polemik.
Publik menyoroti proses lelang tender dan besaran anggaran konten museum yang sebesar Rp 14,5 miliar pada 2022. Merebak pula dugaan kedekatan pemenang tender dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Tender mengalami dua kali kegagalan hingga penunjukkan langsung
Kelompok diskusi Beyond Anti Corruption (BAC) misalnya, menyoroti besaran nilai proyek konten museum dan proses tendernya yang dinilai bermasalah. Proyek pengadaan konten itu mengalami kegagalan selama dua kali akibat tidak adanya peserta lelang yang dianggap layak.
“Sehingga pada akhirnya dilakukan penunjukkan langsung,” kata kordinator BAC, Dedi Haryadi yang dikonfirmasi Rabu, 11 Januari 2023.
Hasilnya, dari laman Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Pemerintah Provinsi Jawa Barat, pemenang tender itu adalah PT. Sembilan Matahari. Padahal menurut Dedi, perusahaan ini sudah dinyatakan gagal ketika mengikuti tender sebelumnya dengan alasan tidak lulus evaluasi penawaran.
“Penelusuran lebih lanjut oleh BAC menemukan jika pengurus dari perusahaan ini diduga memiliki hubungan primordial dengan Gubernur Ridwan Kamil,” ujar dia.
Pihaknya mendorong agar aparat penegak hukum proaktif menyelidiki lebih jauh dugaan pelanggaran hukum dalam proyek ini. Mereka juga meminta Badan Pengawas Keuangan (BPK) melakukan audit secara menyeluruh proyek pembangunan Masjid Al Jabbar.
Selanjutnya, jawaban dari PT Sembilan Matahari